Senin, 15 November 2010

Pantai Kute

Pantai Kute
`Banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali terutama pantai kute. Pantai Kuta jaman dahulu adalah sebuah pantai biasa untuk mencari ikan. Pada jaman itu sebelum adanya pariwisata yang meledak seperti saat ini, penduduk di sekitar pantai Kuta mencari ikan di daerah ini. Pada jaman Belanda masih ada di Indonesia terdapat seorang pedagang asal Denmark yang memiliki markas Dagang di pantai ini, dan menjadi perantara antara Belanda dan Raja – Raja Bali saat itu dalam perdagangan.
Pantai ini mengalami pergeseran aktifitasnya setelah adanya seorang asing yang bernama Hugh Mahbett membuat buku yang berjudul pujian untuk Kuta, dimana isinya adalah ajakan untuk menyiapakan Pantai Kuta untuk menyambut datangnya Wisatawan dengan yang pada waktu itu masih terkonsentrasi di Ubud. Dan mulai dari itu berkembanglah hotel, rumah makan, maupun tempat hiburan di Kuta sampai sekarang ini. Dan memang kehidupan di Kuta nyaris tak kenal berhenti.
Pada pagi hari anda akan bisa menemukan banyak wisatawan berlari pagi sambil berolahraga, kadang mereka membawa papan selancar juga. Menjelang siang mereka berjemur diri di tepi pantai. Sore hari adalah hal yang ditunggu – tunggu untuk melihat keindahan matahari terbenam atau sunset. Dan jika malam mulai datang , aneka pub, bar dan hiburan malam pun bergemuruh memeriahkan suasana sampai pagi lagi…
`Dan jika anda memang mencari all in entertaintment sebaiknya anda menginap di hotel sekitar Kuta dan Legian. Sehingga semua kegiatan hiburan yang ada bisa anda nikmati sekaligus. Kuta sampai sekarang masih menjadi pusatnya pariwisata Bali, meski sudah banyak berkurang karena adanya Bom Bali 2006.
Untuk para turis lokal yang menggunakan bus Pariwisata, ada sedikit hal yang kurang mengenakkan kalau anda ke Kuta. Mengingat adanya aturan bis pariwisata yang besar masuk ke Kuta area, maka setiap bis akan parkir di Central Parkir, dan untuk ke pantai harus menggunakan kendaraan elf terbuka yang deberi nama “komotra”. `Nah…banyak keluhan dari wisatawan domestik tentang pelayanan Komotra. Selain penempatan duduk yang berdesakan untuk mengejar keuntungan, sehingga melupakan kenyamanan apalagi keselamatan..para sopir Komotra menyetir dengan ugal – ugalan…semoga saja pemda Bali berkenan meninjau kembali keberadaan angkutan khusus yang satu ini. Menginngat Bali terkenal karena pariwisatanya, dan pasti erat kaitannya dengan pelayanan dan kenyamanan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar